Tools yang digunakan saat membuat website
20 Jun 2025
Tools yang Digunakan Saat Membuat Website
Peralatan yang dipilih untuk membuat website sangat bergantung pada jenis dan kompleksitas website yang ingin dibangun. Secara umum, proses pembuatan website dibagi menjadi beberapa tahapan, dan setiap tahapan memiliki tools-nya sendiri.
1. Perancangan (Design) & Prototyping
Sebelum menulis kode, desainer merancang tampilan dan alur pengguna (user flow) terlebih dahulu.
- Figma: Standar industri saat ini untuk desain UI/UX. Memungkinkan kolaborasi tim secara real-time.
- Sketch: Alternatif populer untuk Figma, namun hanya tersedia di macOS.
- Adobe XD: Bagian dari ekosistem Adobe, cocok bagi yang sudah terbiasa dengan produk Adobe lainnya.
- Canva: Lebih sederhana, cocok untuk membuat desain visual cepat atau mock-up sederhana.
2. Pengembangan Frontend (Client-Side)
Ini adalah bagian dari website yang dilihat dan berinteraksi langsung dengan pengguna di browser.
Bahasa Fundamental
Tiga pilar utama dari semua website.
- HTML (HyperText Markup Language): Kerangka atau struktur dasar dari sebuah halaman web.
- CSS (Cascading Style Sheets): Bertugas untuk menata tampilan visual (warna, font, layout).
- JavaScript (JS): Membuat website menjadi interaktif dan dinamis.
Framework & Library
Untuk mempercepat dan mempermudah pengembangan.
- CSS Frameworks:
- Bootstrap: Komponen siap pakai (tombol, navigasi) untuk pembuatan layout responsif yang cepat.
- Tailwind CSS: Membangun desain langsung di HTML dengan utility classes (contoh:
text-blue-500
,p-4
).
- JavaScript Frameworks/Libraries:
- React.js: Library buatan Facebook yang sangat populer untuk membangun User Interface (UI).
- Vue.js: Dikenal lebih mudah dipelajari, progresif, dan fleksibel.
- Angular: Framework komprehensif dari Google, biasanya untuk aplikasi skala besar.
3. Pengembangan Backend (Server-Side)
“Mesin” di balik layar yang mengurus logika bisnis, otentikasi, dan koneksi ke database.
Bahasa Pemrograman & Framework:
- PHP:
- Framework: Laravel (modern & populer), CodeIgniter.
- JavaScript (dengan Node.js):
- Framework: Express.js (minimalis & cepat), NestJS.
- Python:
- Framework: Django (lengkap & kuat), Flask (ringan & fleksibel).
- Java:
- Framework: Spring, Spring Boot.
- Ruby:
- Framework: Ruby on Rails.
4. Database
Tempat untuk menyimpan semua data website (info pengguna, produk, artikel, dll).
- SQL (Relational): Data disimpan dalam tabel yang saling berhubungan.
- MySQL / MariaDB: Paling umum digunakan, terutama di lingkungan hosting PHP.
- PostgreSQL: Dikenal lebih kuat dan kaya fitur.
- NoSQL (Non-relational): Data disimpan dalam format yang lebih fleksibel (seperti dokumen JSON).
- MongoDB: Populer untuk aplikasi modern yang menggunakan Node.js.
- Redis: Biasanya digunakan sebagai cache untuk mempercepat akses data.
5. Tools Universal & Lingkungan Pengembangan
Alat yang digunakan oleh hampir semua developer.
- Code Editor / IDE:
- Visual Studio Code (VS Code): Paling populer, gratis, cepat, dan kaya ekstensi.
- Sublime Text: Ringan dan sangat cepat.
- JetBrains IDEs (WebStorm, PhpStorm): Sangat canggih, namun biasanya berbayar.
- Version Control System (VCS):
- Git: Sistem untuk melacak setiap perubahan pada kode.
- GitHub, GitLab, Bitbucket: Platform online untuk menyimpan repositori Git.
- Terminal / Command Line Interface (CLI):
- Alat berbasis teks untuk menjalankan perintah (instalasi, server lokal, Git).
- Browser Developer Tools:
- Alat di setiap browser (akses dengan F12) untuk debugging HTML, CSS, dan JavaScript.
6. Deployment & Hosting
Menempatkan website di server agar bisa diakses oleh publik.
- Shared Hosting: Pilihan termurah dan termudah untuk pemula (misalnya Hostinger, Niagahoster).
- VPS (Virtual Private Server): Kontrol lebih besar atas server (misalnya DigitalOcean, Linode).
- Cloud Platforms: Skalabilitas luas (misalnya AWS, Google Cloud, Microsoft Azure).
- Static Site & Jamstack Hosting: Cepat dan seringkali gratis untuk proyek kecil (misalnya Vercel, Netlify, GitHub Pages).
7. Content Management System (CMS)
Membuat website (blog, profil perusahaan) tanpa harus menulis banyak kode.
- WordPress: CMS paling dominan di dunia. Fleksibel dengan ribuan tema dan plugin.
- Shopify / WooCommerce: Platform khusus untuk membuat toko online.
- Headless CMS (Strapi, Contentful): CMS modern yang hanya mengurus konten, sementara frontend dibuat dengan teknologi apa saja.
Rekomendasi Berdasarkan Kebutuhan
- Pemula ingin membuat Blog/Portofolio:
- Tanpa Kode: Gunakan WordPress.com atau Canva Websites.
- Sedikit Kode: Belajar dasar HTML & CSS, lalu hosting di Netlify.
- Membuat Toko Online:
- Pilihan Mudah: Gunakan Shopify atau WordPress dengan plugin WooCommerce.
- Membangun Aplikasi Web Kustom:
- Frontend: React atau Vue.
- Backend: Node.js (Express) atau Python (Django) atau PHP (Laravel).
- Database: PostgreSQL atau MongoDB.
- Hosting: Vercel/Netlify (frontend), dan VPS/Cloud (backend).